Meskipun cerita ini sudah beberapa kali saya dengar, tapi tetap saja membuat saya tersenyum ketika tanpa sengaja membaca kisahnya dibuku "Jadilah Palu jangan Paku" karangan xxxxx.
Kisah ini menceritakan mengenai 2 orang yang bersahabat baik Richard dan Gatot, yang sedang pergi berkemah disebuah hutan dipedalaman Amerika. Saat itu pada suatu pagi, ketika mereka sedang menelusuri lorong hutan, tanpa disangka-sangka mereka berpapasan dengan seekor beruang coklat, beruang itu sangat besar dan sangat ganas, dengan gigi dan kukunya yang kuning, runcing dan tajam. Secara tiba-tiba meraung keras, mengagetkan dan membuat mereka berdua duduk terjatuh. Mereka semua terdiam bagai patung.....
chad....,Gmana ini?, apa yang harus kita lakukan?
teriak Gatot sambil mengeden menahan suaranya agar cukup keras namun tidak menarik perhatian beruang (padalah memang sudah)
Wuah... aku juga nggak tau, Tapi di ransel saya ada pisau belati nich....,
Nggak mungkin dech...chad, lihat belatinya sangat kecil dan tidak sebanding dengan ukuran beruang itu, percuma kita melawan pasti kita kalah.
kalau begitu sepertinya tidak ada jalan lain Tot.....
selain kita kabur berlari sekencang-kencangnya menyelamatkan diri kita masing-masing..
Tapi Tot...., beruang itu terkenal cepat juga lho larinya.
Kayaknya percuma juga dech nanti pasti kita ketangkep.....
Sambil mencoba melihat sekelilingnya apakah ada benda yang dapat dijadikan senjata....tapi nihil.
Tot....Gatot, apa yang sedang kamu lakukan? ....
tanya Richard melihat Gatot yang dari tadi diam-diam mengoprak-aprik ranselnya mencari sesuatu.
Sori Chad....Paling tidak....dengan memakai sepatu lari ini, lariku jadi lebih kencang dibanding kamu .......
Jawab Gatot, sambil cepat-cepat mengganti sepatu bothnya dengan sepatu lari andalannya.
Dari cerita itu aku jadi merenung...
Apakah seakrab-akrabnya kita dengan sahabat, jika dalam kondisi terjepit atau disuruh memilih tindakan penyelamatan yang harus dilakukan...kemungkinan besar adalah menyelamatkan diri sendiri dulu dibanding dengan orang lain.
Meskipun begitu harus dengan berkompetisi secara sehat.
kreativitas dan berfikir out of the box membuat orang survive dan bertahan lebih lama.
Jangan pernah berkemah dihutan belantara jika tidak bawa senjata yang memadai, kecuali punya temen sekelas tarzan & jane xxx.
How About You?
Senin, 01 Juni 2009
Minggu, 31 Mei 2009
DEMI IRIT 30% NGANTRI SEJAM (draft)
Busyeeet.... masih 30 orang lagi, guman dalam hati ketika menghitung kira-kira berapa panjang dan lama lagi kalau saya masuk ke barisan antrian kasir.
Kebetulan hari itu, hari Minggu, 31 Mei 2009, waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB - merupakan hari terakhir dari 7 hari program diskon 30% toko buku Gramedia Grand Indonesia, sebuah toko buku yang diklaim merupakan toko buku termewah dan terbaik di Indonesia yang dibuka di mall yang terbaik dan termewah pula.
(deskripsi gramedia & grand indonesia)
Saya paksakan diri- meski dalam kondisi pemulihan akibat sakit tenggorokan selama 2 hari sebelumnya - dengan ditemani oleh istri dan untuk menemani istri meluncur menuju ke toko buku. Dikatakan menemani istri, karena kebetulan hari itu istri ada janjian dengan team kantornya untuk perpisahan/farewell party - yang mulai 1 juni sudah pindah ke Marketing dari Call Center, dikatakan ditemani istri pingin menemani saya - takut kalo jalan-jalan sendiri di mall banyak yang bening dan wanita dengan pakaian kekurangan bahan.
(deskripsi suasana makan team)
Dengan jumlah antrian yang rata-rata 30 orang, maka jika dihitung jika 1 orang dilayani oleh kasir selama 2menit maka akan memakan waktu 1 jam. berdasarkan hitungan tersebut tadinya saya hanya pingin jalan-jalan, beli beberapa buku, setelah dihitung jika beli dengan seharga 100 ribu maka diskon 30% irit 30 ribu, dari pada sudah nganti 1 jam cuma untung 30 ribu mending belanja 1 juta, untungnya jadi 300 ribu. Akhirnya saya putuskan untuk membeli buku-buku yang sudah saya incar sejak lama, baik karena isinya yang cukup berbobot maupun karena taglinenya yang menarik atau hanya karena sampulnya yang cukup eyecatching.
(deskripsi pencarian buku + antrian panjang + keuntungan rupiah + keuntungan non rupiah)
(sudut pandang untung vs rugi
apakah buku dibutuhkan
antri 1 jam menghemat 300 ribu
tapi harus keluar uang 700 ribu
padahal modal gramedia hanya 20-30% dengan untung 70%, jadi siapa yang untung?
buku masih banyak belum dibaca
tadinya tidak ingin membeli jadi membeli
kata TDW value lebih besar dari nilai nominal harga
pada akhirnya saya mencari pembenaran kalau yang dilakukan adalah tetap untung
How about you?
Kebetulan hari itu, hari Minggu, 31 Mei 2009, waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB - merupakan hari terakhir dari 7 hari program diskon 30% toko buku Gramedia Grand Indonesia, sebuah toko buku yang diklaim merupakan toko buku termewah dan terbaik di Indonesia yang dibuka di mall yang terbaik dan termewah pula.
(deskripsi gramedia & grand indonesia)
Saya paksakan diri- meski dalam kondisi pemulihan akibat sakit tenggorokan selama 2 hari sebelumnya - dengan ditemani oleh istri dan untuk menemani istri meluncur menuju ke toko buku. Dikatakan menemani istri, karena kebetulan hari itu istri ada janjian dengan team kantornya untuk perpisahan/farewell party - yang mulai 1 juni sudah pindah ke Marketing dari Call Center, dikatakan ditemani istri pingin menemani saya - takut kalo jalan-jalan sendiri di mall banyak yang bening dan wanita dengan pakaian kekurangan bahan.
(deskripsi suasana makan team)
Dengan jumlah antrian yang rata-rata 30 orang, maka jika dihitung jika 1 orang dilayani oleh kasir selama 2menit maka akan memakan waktu 1 jam. berdasarkan hitungan tersebut tadinya saya hanya pingin jalan-jalan, beli beberapa buku, setelah dihitung jika beli dengan seharga 100 ribu maka diskon 30% irit 30 ribu, dari pada sudah nganti 1 jam cuma untung 30 ribu mending belanja 1 juta, untungnya jadi 300 ribu. Akhirnya saya putuskan untuk membeli buku-buku yang sudah saya incar sejak lama, baik karena isinya yang cukup berbobot maupun karena taglinenya yang menarik atau hanya karena sampulnya yang cukup eyecatching.
(deskripsi pencarian buku + antrian panjang + keuntungan rupiah + keuntungan non rupiah)
(sudut pandang untung vs rugi
apakah buku dibutuhkan
antri 1 jam menghemat 300 ribu
tapi harus keluar uang 700 ribu
padahal modal gramedia hanya 20-30% dengan untung 70%, jadi siapa yang untung?
buku masih banyak belum dibaca
tadinya tidak ingin membeli jadi membeli
kata TDW value lebih besar dari nilai nominal harga
pada akhirnya saya mencari pembenaran kalau yang dilakukan adalah tetap untung
How about you?
Sabtu, 10 Januari 2009
TAKUT NI YE......
Kemarin saya tulis di status FB ku sebuah tulisan :
smart boss + smart employee = profit
smart boss + dumb employee = productivity
dumb boss + smart employee = promotion
dumb boss + dumb employee = overtime
.......just joke fr Golfmgz
sebuah joke yang saya ambil dari sebuah majalalah golf sewaktu meeting dengan colega ku diruang Direktur. Kebetulan ada waktu luang sebelum meeting dimulai karena harus menunggu salah satu narasumber meeting tersebut. Perhatian saya tertuju pada halaman joke yang salah satunya adalah mathjoke, yaitu joke secara matematika.
Awalnya tanpa ada beban kutuliskan joke itu di FB ku....toh sumber dalam kalimat terakhir sudah saya tuliskan hanya joke yang diambil dari sebuah majalah golf, tapi dalam perjalanan pulang kantor sore itu saya jadi berfikir lagi, jangan-jangan tulisan itu disalah artikan oleh teman-temanku yang membaca di FB, apalagi sebagian besarnya teman FB saya adalah teman kantor saya, dan juga ada bos-bos saya.
Saya jadi berfikir lebih lagi, jangan-jangan saya tidak jadi di promosikan lantaran bos saya takut jika melakukan promosi dianggap sama seperti dalam tulisan joke tersebut yaitu dumb boss, sedangkan saya adalah smart employee, tapi sepertinya bos saya tidak bakal punya pikiran seperti itu, apa lagi pekerjaan mereka sehari-hari sebagai anchor justru mengkritik orang lain tanpa takut mereka tersinggung, apalagi ini cuma joke yang saya ambil dari majalah..bukan bikinan saya sendiri.... argumen itulah yang membuat saya tenang malam itu.
Pada keesokan harinya, pada saat rehat sholat dhuhur, saya bercakap-cakap dengan sofyan, salah seorang colega kantor dan teman di FB mengenai tulisan saya sebelumnya....
"gile..loe mur.....berani juga loe nulis kaya' gitu...nggak takut nanti banyak yang tersinggung....?
" Tersinggung gimana? wong...itu cuma joke yang saya dapat di majalahnya direktur yang saya anggap lucu yang patut disharing sama temen2 lainnya...bukannya ingin menyinggung secara sadar..." bela saya
tapi akibat kritikan sofyan di mushola itu membuat saya bertambah berfikir...jangan-jangan benar...wah bisa runyam...
Saya berfikir...saya harus buat sesuatu untuk menetralisir kondisi yang tidak mengenakkan perasaan saya sendiri.
Sore itu saya buka FB kembali untuk melihat apakah ada komentar dari teman lainnya atas tulisan status saya sebelumnya....ternyata tidak, hanya ada 1 komentar yang ditulis oleh Mbak Uti (kakak ipar - di Australia) yang sudah ada sejak kemarin "emang kondisi kamu lagi promotion atau overtime sekarang?"yang menyiratkan ketiak baikan, karena kondisi itu kedua2nya menggambarkan dumb boss.
ketidak adaan komentar dari teman-temanku yang sebetulnya pada usil dikarenakan mereka tidak berani, atau tidak acuh.....atau malah sudah tersinggung dari kemarin.. hanya Tuhan yang tahu.
Akhirnya kutuliskan sebuah update status
" thanks God.... I Work with Profit Atmosphere....."
Terimakasih Tuhan saya bekerja dengan suasana yang profit, yang maksudku adalah ingin menjelaskan bahwa ditempatku kondisi kerjanya adalah smart boss dan smart employee, sehingga tidak ada satupun yang merasa tersakiti...
tak lama ada komentar di FB saya dari Sofyan
" Takut niii yeee.........."
Komentar itu membuat saya tertawa tergelak-gelak. sebuah tawa yang tidak akan diketahui oleh orang lain artinya selain saya dan sofyan.
Ternyata anggapan kita terhadap sesuatu tidak sama dengan anggapan orang lain akan sesuatu itu...atau semua kerepotan pikiran ini hanya ada di pikiran saya saja, colega dan teman lainnya tidak peduli....hanya perang perasaan di pikiran saya saja......
How About You?.
smart boss + smart employee = profit
smart boss + dumb employee = productivity
dumb boss + smart employee = promotion
dumb boss + dumb employee = overtime
.......just joke fr Golfmgz
sebuah joke yang saya ambil dari sebuah majalalah golf sewaktu meeting dengan colega ku diruang Direktur. Kebetulan ada waktu luang sebelum meeting dimulai karena harus menunggu salah satu narasumber meeting tersebut. Perhatian saya tertuju pada halaman joke yang salah satunya adalah mathjoke, yaitu joke secara matematika.
Awalnya tanpa ada beban kutuliskan joke itu di FB ku....toh sumber dalam kalimat terakhir sudah saya tuliskan hanya joke yang diambil dari sebuah majalah golf, tapi dalam perjalanan pulang kantor sore itu saya jadi berfikir lagi, jangan-jangan tulisan itu disalah artikan oleh teman-temanku yang membaca di FB, apalagi sebagian besarnya teman FB saya adalah teman kantor saya, dan juga ada bos-bos saya.
Saya jadi berfikir lebih lagi, jangan-jangan saya tidak jadi di promosikan lantaran bos saya takut jika melakukan promosi dianggap sama seperti dalam tulisan joke tersebut yaitu dumb boss, sedangkan saya adalah smart employee, tapi sepertinya bos saya tidak bakal punya pikiran seperti itu, apa lagi pekerjaan mereka sehari-hari sebagai anchor justru mengkritik orang lain tanpa takut mereka tersinggung, apalagi ini cuma joke yang saya ambil dari majalah..bukan bikinan saya sendiri.... argumen itulah yang membuat saya tenang malam itu.
Pada keesokan harinya, pada saat rehat sholat dhuhur, saya bercakap-cakap dengan sofyan, salah seorang colega kantor dan teman di FB mengenai tulisan saya sebelumnya....
"gile..loe mur.....berani juga loe nulis kaya' gitu...nggak takut nanti banyak yang tersinggung....?
" Tersinggung gimana? wong...itu cuma joke yang saya dapat di majalahnya direktur yang saya anggap lucu yang patut disharing sama temen2 lainnya...bukannya ingin menyinggung secara sadar..." bela saya
tapi akibat kritikan sofyan di mushola itu membuat saya bertambah berfikir...jangan-jangan benar...wah bisa runyam...
Saya berfikir...saya harus buat sesuatu untuk menetralisir kondisi yang tidak mengenakkan perasaan saya sendiri.
Sore itu saya buka FB kembali untuk melihat apakah ada komentar dari teman lainnya atas tulisan status saya sebelumnya....ternyata tidak, hanya ada 1 komentar yang ditulis oleh Mbak Uti (kakak ipar - di Australia) yang sudah ada sejak kemarin "emang kondisi kamu lagi promotion atau overtime sekarang?"yang menyiratkan ketiak baikan, karena kondisi itu kedua2nya menggambarkan dumb boss.
ketidak adaan komentar dari teman-temanku yang sebetulnya pada usil dikarenakan mereka tidak berani, atau tidak acuh.....atau malah sudah tersinggung dari kemarin.. hanya Tuhan yang tahu.
Akhirnya kutuliskan sebuah update status
" thanks God.... I Work with Profit Atmosphere....."
Terimakasih Tuhan saya bekerja dengan suasana yang profit, yang maksudku adalah ingin menjelaskan bahwa ditempatku kondisi kerjanya adalah smart boss dan smart employee, sehingga tidak ada satupun yang merasa tersakiti...
tak lama ada komentar di FB saya dari Sofyan
" Takut niii yeee.........."
Komentar itu membuat saya tertawa tergelak-gelak. sebuah tawa yang tidak akan diketahui oleh orang lain artinya selain saya dan sofyan.
Ternyata anggapan kita terhadap sesuatu tidak sama dengan anggapan orang lain akan sesuatu itu...atau semua kerepotan pikiran ini hanya ada di pikiran saya saja, colega dan teman lainnya tidak peduli....hanya perang perasaan di pikiran saya saja......
How About You?.
INGIN MENGUBAH DUNIA
Hari Sabtu ini sesuai dengan resolusi 2009, saya harus membaca minimal 1 buku per minggu. Kebetulan minggu ini saya baca bukunya Ayah Edi dengan judul Mendidik Anak Zaman Sekarang Ternyata Mudah Lho (asal tahu caranya)......
Ada yang menarik dalam buku itu yaitu
cerita ayah edi mengenai tulisan yang tertera di atas batu nisan, makan seorang jenius besar dunia bernama Westminster Abbey yang seorang arsitek kerjaan inggris yang terkenal dimasanya 1100M.
" Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia ini agar bisa menjadi lebih baik. Lalu, seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, kudapati bahwa dunia tiada pernah menjadi lebih baik.
Maka cita-cita itu pun agak kupersmpit. lalu memutuskan untuk hanya mengubah negeriku sendiri. Namun, tampaknya hasrat itupun tiada membawa hasil.
Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa, lalu kuputuskan untuk hanya mengubah keluargaku sendiri, yakni dengan orang-orang yang paling dekat denganku, namun, celakanya mereka pun ternyata tidak mau berubah!
Dan, hari ini sementara aku ber baring untuk menanti datangnya ajal, tiba-tiba saja kusadari, seandainya saja dulu aku berpikir bahwa yang pertama-tama kuubah adalah diriku sendiri. Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku akan bisa mengubah keluargaku terlebih dahulu. Lalu, berkat inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi akupun akan mampu memperbaiki negeriku. Kemudian, siapa tahu dengan begitu aku bahkan bisa mengubah potret dunia ini!"
Aku tertegun membacanya....dan semua atom, molekul dan ion dalam diriku menyetujuinya......
How About You ?
Ada yang menarik dalam buku itu yaitu
cerita ayah edi mengenai tulisan yang tertera di atas batu nisan, makan seorang jenius besar dunia bernama Westminster Abbey yang seorang arsitek kerjaan inggris yang terkenal dimasanya 1100M.
" Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia ini agar bisa menjadi lebih baik. Lalu, seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, kudapati bahwa dunia tiada pernah menjadi lebih baik.
Maka cita-cita itu pun agak kupersmpit. lalu memutuskan untuk hanya mengubah negeriku sendiri. Namun, tampaknya hasrat itupun tiada membawa hasil.
Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa, lalu kuputuskan untuk hanya mengubah keluargaku sendiri, yakni dengan orang-orang yang paling dekat denganku, namun, celakanya mereka pun ternyata tidak mau berubah!
Dan, hari ini sementara aku ber baring untuk menanti datangnya ajal, tiba-tiba saja kusadari, seandainya saja dulu aku berpikir bahwa yang pertama-tama kuubah adalah diriku sendiri. Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku akan bisa mengubah keluargaku terlebih dahulu. Lalu, berkat inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi akupun akan mampu memperbaiki negeriku. Kemudian, siapa tahu dengan begitu aku bahkan bisa mengubah potret dunia ini!"
Aku tertegun membacanya....dan semua atom, molekul dan ion dalam diriku menyetujuinya......
How About You ?
Langganan:
Postingan (Atom)